-->

8 Agustus 2012

Air di Musim Kemarau



Ketika dunia menjauh, gue rasa gue bener-bener sendiri di dunia ini. Padahal sebenarnya kita gak pernah bener-bener sendiri. Sadar atau gak sadar, ketika gue dalam masalah yang sulit sekalipun. Gak sedikit kok orang yang ngulurin tangan mereka buat terus nyemangatin gue. Cuma gue kadang suka tutup mata dan terkesan nolak, justru itu yang makin bikin gue ngerasa sendiri. Kalopun gue kehilangan semuanya, gue perlu ingat satu hal: keluarga gak akan pernah ninggalin gue.

Dan sekarang....

Gue punya keluarga baru.


Keluarga baru gue ini masih seumur jagung, masih baru belum juga genap setahun. Kita bertemu mungkin karna persamaan nasib, dan Tuhan sengaja menyatukan kita untuk saling melengkapi. Mereka bukanlah orang-orang yang egois, kita akan melakukan apapun untuk kebahagiaan bersama.

Gesekkan antara gue sama yang lain pasti ada. Watak kita kan juga gak sama, akan sulit tentunya menyatukan banyak kepala dengan lurus-lurus aja tanpa ada gesekkan. Titik jenuh manusia kan beda-beda. Pasti ada masanya kita ingin sendiri, butuh ruang tanpa ingin di jamah sama siapapun. Tapi biasanya itu gak bertahan lama, kita sadar kita saling membutuhkan. Kita butuh canda tawa masing-masing, sekedar senyum penambah semangat. Gue yakin, gue butuh mereka untuk ngisi hari-hari gue, untuk mempercepat poros bumi, untuk meredam rindu yang menyesakkan dada, untuk menyadarkan bahwa di luar rumah gue masih punya rumah dengan sejuta cinta untuk berteduh.


Gue bersyukur bisa ketemu sama mereka, dan semoga Allah meridhoi keluarga baru gue ini. Kita harus bersama-sama sampai nanti, sampai tujuan kita masing-masing tercapai.





Sampaikan sejuta salam rindu untuk mereka, para sahabat yang ku cinta :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar